Kamis, 16 Oktober 2014

ANALISIS COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)



Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi - Vol. 1 No. 2, Maret 2013: 265 – 283

ANALISIS TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN:
BENTUK AKTIVITAS DAN LAPORAN AKUNTANSI
Studi Kasus pada PT Garam (Persero)

Siti Nur Aini
Nur_eny50@yahoo.com
Andayani

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif melalui studi kasus. Penelitian ini menitikberatkan pada pemahaman, pemikiran dan persepsi yang akan meneliti secara lebih mendalam mengenai penerapan CSR pada PT Garam (Persero).

Kesimpulan
PT. Garam (persero) sebagai salah satu BUMN, melalui unit PKBL telah menyusun laporan pertanggungjawaban dalam bentuk pelaksanaan program kemitraan dan program bina lingkungan yang telah sesuai berdasarkan peraturan Menteri BUMN No. Kep-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan laporan Bina Lingkungan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar perusahaan.

Bentuk aktivitas sosial yang telah dilakukan oleh PT. Garam (persero) adalah sebagai berikut:  
  • Kontribusi kemasyarakatan, meliputi: bantuan pembinaan dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pemberian bantuan pinjaman modal kerja atau investasi, bantuan sarana pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan sarana dan prasarana umum, dan bantuan sarana ibadah.
  • Kontribusi ketenagakerjaan, meliputi: pelatihan karyawan, gaji, dan bonus. 
  • Kontribusi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja berupa jaminan sosial tenaga kerja bagi karyawan.
  • Kontribusi produk dan konsumen, meliputi pemberian lebel halal dari MUI, kelengkapan isi pada kemasan, dan ketetapan berat timbang.
Kinerja sosial PT. Garam (persero) dapat dinilai melalui laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial, bahwa biaya aktivitas sosial yang dilakukan pada tahun 2010 dan tahun 2011 mengalami peningkatan.

Menurut pendapat saya yang sering terjadi keberhasilan CSR diukur berdasarkan manfaat yang diterima perusahaan. Sedikit sekali keberhasilan CSR berdasarkan manfaat bagi masyarakat. Agar tidak ada terjadi lagi semacam ini maka sudah seharusnya program CSR harus bersungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat. Jika CSR sebelumnya telah meningkatkan kinerja perusahaan maka untuk menentukan konsep CSR selanjutnya dapat dilakukan bersama-sama. Artinya perusahaan mengajak pemerintah dan perwakilan masyarakat dalam mengkonsep serangkaian proses, sejak didesain hingga membuat pelaporan (reporting). Hal ini diharapkan, agar program CSR selanjutnya yang digagas bersama-sama dapat berjalan lebih baik lagi dan mampu memberikan manfaat untuk semua pihak.